Kamis, 04 November 2010

download buku Sifat Wudhu

SIFAT WUDHU' NABI
Shallallahu 'alaihi wa Salam
Secara syari’at wudhu’ ialah menggunakan air yang suci untuk mencuci
anggota-anggota tertentu yang sudah diterangkan dan disyari’at kan Allah
swt. Allah memerintahkan:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan , kedua mata-kaki (Al-
Maaidah:6).
Allah tidak akan menerima shalat seseorang sebelum ia berwudhu’ (HSR.
Bukhari di Fathul Baari, I/206; Muslim, no.255 dan imam lainnya).
Rasulullah juga mengatakan bahwa wudhu’ merupakan kunci diterimanya
shalat. (HSR. Abu Dawud, no. 60).
Utsman bin Affan ra berkata: “Barangsiapa berwudhu’ seperti yang
dicontohkan Rasulullah saw, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan shalatnya sebagai
tambahan pahala baginya” (HSR. Muslim, I/142, lihat Syarah Muslim,
III/13).
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa menyempurnakan wudhu’nya,
kemudian ia pergi mengerjakan shalat wajib bersama orang-orang dengan
berjama’ah atau di masjid (berjama’ah), niscaya Allah mengampuni dosadosanya”
(HSR. Muslim, I//44, lihat Mukhtashar Shahih Muslim, no. 132).
Maka wajiblah bagi segenap kaum muslimin untuk mencontoh Rasulullah
saw dalam segala hal, lebih-lebih dalam berwudhu’. Al-Hujjah kali ini
memaparkan secara ringkas tentang tatacara wudhu’ Rasulullah saw
melakukan wudhu’:
1. Memulai wudhu’ dengan niat.
Niat artinya menyengaha dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan
wudhu’ karena melaksanakan perintah Allah swt dan mengikuti perintah
Rasul-Nya saw.
Ibnu Taimiyah berkata: “Menurut kesepakatan para imam kaum muslimin,
tempat niat itu di hati bukan lisan dalam semua masalah ibadah, baik
bersuci, shalat, zakat, puasa, haji, memerdekakan budak, berjihad dan
lainnya. Karena niat adalah kesengajaan dan kesungguhan dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar